Rabu, 23 Mei 2012

Contoh Proposal Skripsi



UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERFIKIR  SISWA MELALUI METODE EKSPERIMEN  DALAM POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG  PADA SISWA SMP N 2 LOKOP



PROPOSAL SKRIPSI



Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan
memenuhi syarat-syarat guna mencapai
Gelar sarjjana pendidikan



Oleh :

MATLUDIN
0806103030075








FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
2012










A.    UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERFIKIR  SISWA MELALUI METODE EKSPERIMEN  DALAM POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG  PADA SISWA SMP N 2 LOKOP

A.    Latar Belakang Masalah
Belajar merupakan hal yang sangat mendasar yang tidak bisa lepas dari kehidupan semua orang. Seiring dengan perkembangan masyarakat dan kebutuhan yang meningkat, pemerintah berupaya untuk meningkatkan dunia pendidikan. Hal yang harus dilakukan oleh dunia pendidikan tentunya harus mempersiapkan sumber daya manusia yang kreatif, mampu memecahkan persoalan-persoalan yang aktual dalam kehidupan dan mampu menghasilkan teknologi baru yang merupakan perbaikan dari sebelumnya.
Untuk dapat menciptakan teknologi baru dan agar tidak terbelakang dari dunia ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta mempersiapkan sumber daya manusia yang kreatif dalam memecahkan persoalan-persoalan aktual kehidupan, maka peranan fisika sangat penting bahkan dapat dikatakan teknologi takkan ada tanpa fisika. Oleh karena itu penguasaan suatu konsep fisika sangat penting dalam mendukung hal tersebut.
Dalam belajar fisika hendaknya fakta konsep dan prinsip-prinsip fakta tidak diterima secara prosedural tanpa pemahaman dan penalaran. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari otak seseorang (guru) ke kepala orang lain (siswa). Siswa sendirilah yang harus mengartikan apa yang telah diajarkan dengan menyesuaikan terhadap pengalaman-pengalaman mereka. 
Pengetahuan atau pengertian dibentuk oleh siswa secara aktif, bukan hanya diterima secara pasif dari guru mereka.Berbicara tentang fisika tentu saja tidak terlepas dari pendidikan sains. Penelitian pendidikan sains pada tahun-tahun terakhir telah menunjukkan suatu pergeseran ke arah paradigma konstruktivis. Berkenaan dengan pembelajaran konstruktivis, tugas seorang guru adalah menyediakan atau memberikan kegiatan yang dapat merangsang keingintahuan siswa dan membantu mereka mengekspresikan gagasan-gagasan mereka serta mengkomunikasikan ide ilmiah mereka. Jadi peranan guru dalam pembelajaran adalah mediator dan fasilitator dalam pembentukan pengetahuan dan pemahaman siswa (Suparno, 1997:65).
Dalam hal ini juga, siswa diajak bagaimana cara berpikir kritis sehingga siswa dapat mengambil suatu kesimpulan (keputusan) yang tepat dari permasalahan yang mereka hadapi.  Menurut Wijaya (2003: 81) bahwa berpikir kritis adalah suatu kegiatan atau suatu proses menganalisis ide atau gagasan, selain itu, Johnson dalam Siswono (2009) juga mengungkapkan bahwa berpikir kritis adalah mengorganisasikan proses yang digunakan dalam aktifitas mental seperti pemecahan masalah, pengambilan keputusan, meyakinkan, menganalisis asumsi dan penemuan ilmiah
.Untuk mengembangkan hal seperti ini, tentu saja sekolah harus berperan aktif sebagai pengembang mutu pendidikan. Mengingat sekolah sebagai lembaga pendidikan memiliki tugas dan tanggung jawab penuh dalam menjalankan amanat pendidikan. Sekolah merupakan suatu institusi yang dirancang untuk membawa siswa dalam proses belajar, dibawah pengawasan guru atau tenaga pendidik profesional. Proses pendidikan memang tidak sepenuhnya dapat terlaksana di sekolah, karena terdapat factor keluarga dan lingkungan masyarakat yang memiliki pengaruh penting dalam pendidikan peserta didik. Namun, sebagai lembaga formal sekolah memiliki tanggung jawab yang besar terhadap pembentukan karakter dan prilaku peserta didik.
Agar sekolah dapat mencapai semua tujuan-tujuan yang ditetapkan, maka metode belajar juga harus sesuai untuk mempermudah pencapaian hasil belajar yang diinginkan. Untuk mencapai semua tujuan yang diinginkan maka disini perlu sekali digunakan metode eksperimen untuk menumbuhkan rasa keingiintahuan peserta didik sehingga suasan kelas menjadi aktif dan dapat meningkatkan kemaampuan berfikir peserta didik.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERFIKIR  SISWA MELALUI METODE EKSPERIMEN DALAM POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG PADA SISWA SMP N 2 LOKOP”


A.    Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalahnya adalah: bagaimanakah upaya meningkatkan kemampuan berfikir siswa dalam pokok bahasan getaran dan gelombang pada siswa SMP Negeri 2 Lokop.
B.     Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian ini, maka tujuan penelitian ini adalah : untuk meningkatkan kemampuan berfikir siswa melalui metode eksperimen dalam pokok bahasan getaran dan gelombang pada siswa SMP Negeri 2 Lokop.

C.    Manfaat Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini diharapkan bermakna bagi:
1.      Diharapkan dapat menambah wawasan bagi penulis tentang upaya untuk meningkatkan kemampuan berfikir siswa melalui metode eksperimen dalam pokok bahasan getaran dan gelombang pada siswa SMP Negeri 2 Lokop.
2.      Guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai metode mengajar untuk meningkatkan kemampuan berfikir siswa.
3.      Sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan dalam pembinaan terhadap siswa, khususnya peningkatan berfikir siswa.

D.    Anggapan Dasar
Anggapan dasar dari suatu penelitian dimaksudkan untuk memberikan arah dan titik pangkal bagi pelaksana yang menjadi tumpuan dan pandangan dalam segala kegiatan terhadap masalah yang dihadapi. Dengan kata lain anggapan atau kegiatan terhadap masalah yang akan diteliti.
E.     Ruang Lingkup Penelitian
Agar lebih terarah dan untuk menghindari kekeliruan serta memperlancar ruang lingkup penelitian yang akan dilaksanakan, yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan berfikir siswa. Dimana kita akan melihat bagaimana guru mengajarkan materi ke siswa dapat tercapai atau tidak. Subyek yang dijadikan populasi dalam penelitian ini terbatas pada siswa SMP Negeri 2 Lokop yang terdiri dari 7 lokal.

F.     Definisi Operasional
Variable adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian dalam suatu penelitian, Arikunto (2002 : 96). Dalam penelitian ini yang menjadi variable adalah:
1.      Berfikir adalah suatu kesanggupan siswa dalam menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi dalam pokok bahasan getaran dan gelombang.
2.      Metode eksperimen adalah metode yang dipergunakan oleh penyelidik terhadap pokok bahasan getaran dan gelombang dengan jalan mengadakan eksperimen-eksperimen.

G.    Landasan Teori
1.      Pengertian Berfikir
Berpikir merupakan suatu kegiatan mental yang dialami seseorang bila mereka dihadapkan pada suatu masalah atau situasi yang harus dipecahkan. Dalam proses berpikir, tentunya diperlukan daya nalar yang memadai untuk menganalisa masalah yang dihadapi. Menurut Ruggiero berpikir sebagai suatu aktivitas mental untuk membatu memformulasikan atau memecahkan suatu masalah, membuat suatu keputusan, atau memenuhi hasrat keingintahuan (Siswono, 2009). Hal ini senada dengan pengertian berpikir yang dikemukakan oleh Liputo dalam Maulana (2008) bahwa berpikir merupakan kegiatan mental yang disadari dan diarahkan untuk membangun dan memperoleh pengetahuan, mengambil keputusan, membuat perencanaan, memecahkan masalah, serta untuk menilai tindakan.
Berdasarkan seluruh pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa berpikir adalah suatu kegiatan mental siswa melalui penalaran sebagai upaya pemecahan masalah, membuat suatu keputusan atau untuk memenuhi hasrat keingintahuan siswa.
2.      Metode Eksperimen
Metode eksperimen ialah metode yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih melakukan proses secara mandiri, sehingga siswa sepenuhnya terlibat untuk menemukan fakta, mengumpulkan data, mengendalikan variable, merencanakan eksperimen dan memecahkan masalah yang dihadapi secara nyata melalui eksperimen siswa tidak menelan begitu saja sejumlah informasi yang diperolehnya tetapi akan  berusaha untuk mengelola perolehannya dengan membandingkan tahap fakta yang diperolehnya dalam percobaan yang dilakukan.
Metode eksperimen dapat dikembangkan keterampilan-keterampilan seperti : ketrampilan mengamati, menghitung, mengukur, membuat pola, membuat hipotesis, merencanakan eksperimen, mengendalikan variabel, mengintrespresikan data, membuat kesimpulan sementara, meramal, menerapkan, mengkomunikasikan dan mengajukan pertanyaan. (Bahan Penataran CBSA, 1991 : 119).
Dari penjelasan tersebut, maka metode eksperimen merupakan keterampilan yang diperoleh siswa secara mandiri dan mengelola perolehannya dengan membandingkan tahap fakta dalam percobaan yang dilakukannya.

H.    Metode Penelitia
1.      Populasi dan sample penelitia
Menurut Arikunto (2006:130), “ populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian”. Berdasarkan permasalahan dan tempat penelitian, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini  adalah SMP Negeri 2 Lokop.
Sample merupakan bagian atau dari populasi yang diteliti. Seperti yang diuraikan oleh Arikunto (2006:131) yaitu: “Sample adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti”. Sample yang diambil dari 2 lokal yang berjumlah 80 orang.
Mengingat terbatasnya waktu, dana, dan kemampuan yang dimiliki penulis, maka penelitian ini dilakukan pada SMP Negeri 2 Lokop. Teknik pengambilan sample yang digunakan adalah random purfosing sampling. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (1997:127), “Teknik purfosing biasanya dilakukan karena beberapa pertimbangan, misalnya karena alasan keterbatasan waktu, tenaga, dana sehingga tidak dapat mengambil sample besar atau jauh”.
2.      Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dan informasiyang diperlukan dalam penelitian ini, maka penulis mengumpulkan data sebagai berikut:
1.      Observasi yaitu pengamatan secara langsung ke objek penelitian.
2.      Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal atau variable yang berupa catatan, transkip, buku.
3.      Angket (quesioner) yaitu pengumpulan data dengan mengedarkan daftar pertanyaan tertulis kepada siswa, untuk mendapat data-data atau informasi responden yang dapat mendukung penelitian.
4.      Portofolio yaitu informasi pribadi yang merupakan catatan dan dokumentasi atas pencapaian prestasi seorang dalam pendidikannya.
3.      Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini data dikumpulkan melalui angket yang disebarkan kepada 80 siswa SMP Negeri 2 Lokop. Untuk menilai kemampuan siswa dalam memahami materi pokok getaran dan gelombang diperoleh dari lembaran angket. Lembaran angket ini berisikan 35 pertanyaan yang terdiri dari 15 soal isian dan 20 pilihan (choise).
4.      Teknik Pengolahan Data
Selanjutnya data yang diperoleh dari penelitian tersebut dicari nilai rata-ratanya dengan menggunakan rumus menurut Sujana (2005 : 67) yaitu sebagai berikut:

 


Dimana:
X = nilai rata – rata
UXi = nilai sample
n = jumlah sample


DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, suharsimi (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
            Jakarta: Rineka Cipta.

Siswono. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta

Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito

Suparman A. (1996). Psikologi Pengajaran. Jakarta : PAU_UT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar